Kisah Tafakur Alam all stars.... Kebesaran Penciptaan Allah... Allah Ghoyatuna... jilid 2

0 komentar
paling depan Rakha.. :)
sesampainya di sana.... hussssss...brrr. udaha sejuk diiringi dengan suara air yang terjun bebas dari ketinggian.
Alhamdulillah.... Allah memberikan pertolongan sehingga kami selamat sampai tujuan.

tambah kompak uey kita...


bersambung.....

Yuk Cinta Al Quran....

0 komentar


Kecintaan pada lagu dan sang bintang tak berhenti pada saat menghadiri konser musik. Sekedar mengisi waktu luang. Karna saking cintanya, maka sampai mengingat terus di kepala. Lagu seakan menjadi dzikir harian.
Sebenarnya ADA yang LEBIH LAYAK dibanding dengan hal diatas. Itulah Al Qur’an yang merupakan kalam Allah. Ia adalah sebuah kitab suci yang merupakan firman Allah, diturunkan kepada Nabi Muhammad, aktivitas membacanya merupakan ibadah yang mendatangkan pahala. Kitab suci yang dibuka dari surat Al Fatihah dan ditutup dengan surat An Naas inilah yang layak untuk dicintai setiap orang. Why ? karena Al Qur’an berisi semua hal yang bermanfaat dan membangkitkan kebahagiaan bagi kita. Bukankah setiap kita ingin bahagia? Tentu saja, karna segala sesuatu yang kita lakukan tak jauh-jauh untuk meraih kebahagiaan. Sesuatu yang membawa kebahagiaan itulah yang paling layak dicintai. Begitu juga, Al Qur’an menunjukan jalan yang lempang bagi kehidupan kita. Orang yang mengikuti Al Qur’an pasti tak akan sesat dalam berkehidupan. Bila kita mau merenungi dan memahami Al Qur’an, maka hal itu akan membersihkan hati sekaligus mengobatinya. Ia pun akan menumpas segala keragu-raguan dan kerancuan pemikiran yang ditiupkan oleh syaitan.

BUKTI CINTA AL QUR’AN
Karna layak dicintai maka setiap muslim akan mengaku cinta pada Al Qur’an. Ngaku cinta boleh-boleh saja, tapi setiap pengakuan butuh pada pembuktian. Lantas, apa yang harus dilakukan? Yaitu bersedia untuk memahami, merenungi dan memikirkan makna-makna Al Qur’an.
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur’an? Sekiranya Al Qur’an bukan dari sisi Allah, tentu mereka sudah mendapatkan pertentangan yang banyak di dalamnya.” [An Nisa’(4):82].
Karna jauh dari Al Qur’an maka penyakit dan kotoran hati tak kunjung enyah. Penyakit tersebut terus mencengkeram mereka. Mengerikan bukan? “Di dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambah penyakit mereka, dan bagi mereka siksa yang pedih disebabkan mereka berdusta.”  [Al Baqarah(2):10].
Demikian pula, bila kita mau mentadabburi Al Qur’an maka kita akan mengetahui kewajiban-kewajiban agama yang dibebankan Allah kepada kita. Artinya, bila kita tak mau tadabbur Al Qur’an maka kita akan terus berada dalam kebodohan, “Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur’an ataukah hati mereka terkunci ?”  [Muhammad(47):24].

Sumber: majalah elfata edisi 01 vol.10, hal 88



Kami mohon maaf bila terdapat kesalahan. Jikalau ada kritik ataupun pesan dapat disampaikan pada kami.

RISMABA
(Remaja Islam Masjid Baiturrahman)


Kisah Tafakur Alam all stars.... Kebesaran Penciptaan Allah... Allah Ghoyatuna... jilid 1

0 komentar

Subhanallah......... :)
tersenyum, dengan raut wajah yang ceria melihat pemandangan nan indah di pedalaman kota.....
hawa yang sejuk, pepohonan nan asri menghalangi terik matahari, perjalanan yang panjang dan berliku-liku...... wussshhhh.... subhanallah... Allahu Akbar... !!

tak heran jika orang-orang yakin jika pelabuhan terakhir yang di idam-idamkan (SURGA) sangatlah indah.....dan Allah telah memberikan tanda-tanda nya di alam semesta ini..... "Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan berbuat kebajikan, bahwa untuk mereka (disediakan) surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Setiap kali mereka diberi rezeki buah-buahan dari surga, mereka berkata, “Inilah rezeki yang diberikan kepada kami dahulu.” Mereka telah diberi (buah-buahan) yang serupa. Dan di sana mereka (memperoleh) pasangan-pasangan yang suci. Mereka kekal di dalamnya." (al Baqarah : 25)....

apa lagi yang membuat kita tidak semangat untuk berbuat sebaik-baik nya di muka bumi ini?? maukah kita sia-siakan hidup ini??

perjalanan tafakur alam ini di ikuti oleh 9 insan yang tergabung dalam GEN-R (Generasi RISMABA), RISMABA (Remaja Islam Masjid Baiturrahman), dan KARISMA (Keluarga Besar RISMABA)...

dari kiri Arfan (amir "ketua rombongan"), Azhar, Faizal, Rakha, Iqbal, Indra, Handis, Reza. Foto : Panji... Allahu Akbar....!!!


menelusuri perjalanan berliku-liku nan indah ...... tersenyum bibir, terbelalak mata, kencang berdetak jantung, semangat tak terpatahkan...

istirahat pun dibutuhkan .....


melihat kebesaran pencitaan Allah SWT........
Allah Ghoyatuna....

















subhanallah... nan indah.. Allah Maha Besar...

sesampai nya disana....


tetap semangat, keep spirit, احفظ همسة

tunggu kisah selanjutnya

bersambung...... :-)

Pawai Tarhib Ramadhan 1432 H.

0 komentar
Alhamdulillah, Ahad, 31 juli 2011 pkl. 08.00 @ Baiturrahman telah terlaksana Pawai Tarhib Ramadhan. Acara yang baru pertama kali dilaksanakan di komandani oleh Handis Oktavian (Wakil Ketua).. Allahu Akbar.....Semangat Beribadah pada Ramadhan kali ini.....semoga Allah menjadikan kita sebagai umat yang bertaqwa...aamiin..

berikut kami tampilkan beberapa foto kegiatan tersebut
ni dia sebelum keberangkatan pawai.... seruu

gaya dulu ahh... : )


ni tim marawis.. meramaikan pawai... Allahu Akbar..






dari kiri <Faizal ....... Panji>

Sekian..... kita menyambut Ramadhan... Marhaban yaa Ramadhan... yukz... maksimalkan Ibadah.... SEMANGAT...!!!

STRUKTUR ORGANISASI RISMABA 2009-2012

0 komentar
Berikut kami perkenalkan struktur organisasi RISMABA (Remaja Islam Masjid Baiturrahman)
nama wakil ketua (Handis Oktavian), maaf terjadi kesalahan : )
Motto : "Bergerak Meraih Ridho Allah"



SELAMAT RAMADHAN 1432 H

0 komentar
Semoga KIta Menjadi Umat yang bertaqwa kepada Allah SWT.

KUNCI SUKSES BERMU'AMALAH

0 komentar
Oleh
Ustadz Abu Ihsan Al-Atsari


Dalam hidup ini, setiap insan pasti berhubungan dengan orang lain. Ia hidup dikelilingi tetangga kanan dan kiri, muka dan belakangnya, dengan berbagai macam corak ragam, tingkah laku dan latar belakangnya. Ada yang muslim, dan barangkali ada pula yang non muslim. Ada yang multazim, dan ada pula yang fasik. Ada yang terpelajar dan ada yang awam.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengingatkan kepada kita pentingnya menjaga hak-hak tetangga ini. Tetangga memiliki kedudukan yang agung dalam kehidupan beliau. Beliau bersabda:

مَا زَالَ جِبْرِيْلُ يُوْصِيْنِي بِالجَارِ حَتَّى ظَنَنْتُ أَنَّهُ سَيُوَرِّثُهُ

"Malaikat Jibril Alaihissallam senatiasa mewasiatkan agar aku berbuat baik kepada tetangga, sehingga aku mengira ia (Jibril) akan memberikan hak waris (bagi mereka)". [Muttafaqun 'alaihi].

Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam mewasiatkan Abu Dzar Radhiyallahu 'anhu :

يَا أَبَا ذَرٍّ, إِذَا طَبَخْتَ مَرَقَةً فَأَكْثِرْ مَاؤُهَا وَ تَعَاهَدْ جِيْرَانَكَ

"Wahai, Abu Dzar. Jika engkau memasak makanan, perbanyaklah kuahnya, janganlah engkau lupa membagikannya kepada tetanggamu". [HR Muslim]

Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam juga memperingatkan dari bahaya menggangu tetangga.

لاَ يَدْخُلُ الجَنَّةَ مَنْ لاَ يَأْمَنُ جَارُهُ بَوَائِقَهُ

"Tidak akan masuk surga, seseorang yang tetangganya tidak merasa aman dari kejahatannya". [HR Muslim]

Isra Mi'raj 1432 H

0 komentar
Maha Suci (Allah), yang telah Memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami Berkahi sekelilingnya** agar Kami Perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.

semoga menambah keimanan dan ketaqwaan pribadi muslim

Mengambil Hikmah dari Kisah Bilal bin Rabah

0 komentar

Gambar Ilustrasi> (Foto: boston.com)


Bilal bin Rabah, Muazin Rasulullah Sholallahu alaihi wasallam, memiliki kisah menarik tentang sebuah perjuangan mempertahankan aqidah. Sebuah kisah yang tidak akan pernah membosankan, walaupun terus diulang-ulang sepanjang zaman. Kekuatan alurnya akan membuat setiap orang tetap penasaran untuk mendengarnya.

Bilal lahir di daerah as-Sarah sekitar 43 tahun sebelum hijrah. Ayahnya bernama Rabah, sedangkan ibunya bernama Hamamah, seorang budak wanita berkulit hitam yang tinggal di Mekah. Karena ibunya itu, sebagian orang memanggil Bilal dengan sebutan ibnus-Sauda' (putra wanita hitam). Bilal dibesarkan di kota Ummul Qura (Mekah) sebagai seorang budak milik keluarga bani Abduddar. Saat ayah mereka meinggal, Bilal diwariskan kepada Umayyah bin Khalaf, seorang tokoh penting kaum kafir.

Ketika Mekah diterangi cahaya agama baru dan Rasul yang agung Sholallahu alaihi wasallam mulai mengumandangkan seruan kalimat tauhid, Bilal adalah termasuk orang-orang pertama yang memeluk Islam. Saat Bilal masuk Islam, di bumi ini hanya ada beberapa orang yang telah mendahuluinya memeluk agama baru itu, seperti Ummul Mu'minin Khadijah binti Khuwailid, Abu Bakar ash-Shiddiq, Ali bin Abu Thalib, 'Ammar bin Yasir bersama ibunya, Sumayyah, Shuhaib ar-Rumi, dan al-Miqdad bin al-Aswad. Bilal merasakan penganiayaan orang-orang musyrik yang lebih berat dari siapa pun. Berbagai macam kekerasan, siksaan, dan kekejaman mendera tubuhnya. Namun ia, sebagaimana kaum muslimin yang lemah lainnya, tetap sabar menghadapi ujian di jalan Allah itu dengan kesabaran yang jarang sanggup ditunjukkan oleh siapa pun.

Orang-orang Islam seperti Abu Bakar dan Ali bin Abu Thalib masih memiliki keluarga dan suku yang membela mereka. Akan tetapi, orang-orang yang tertindas (mustadh'afun) dari kalangan hamba sahaya dan budak itu, tidak memiliki siapa pun, sehingga orang-orang Quraisy menyiksanya tanpa belas kasihan. Quraisy ingin menjadikan penyiksaan atas mereka sebagai contoh dan pelajaran bagi setiap orang yang ingin mengikuti ajaran Muhammad.

Kaum yang tertindas itu disiksa oleh orang-orang kafir Quraisy yang berhati sangat kejam dan tak mengenal kasih sayang, seperti Abu Jahal yang telah menodai dirinya dengan membunuh Sumayyah. Ia sempat menghina dan mencaci maki, kemudian menghunjamkan tombaknya pada perut Sumayyah hingga menembus punggung... , dan gugurlah syuhada pertama dalam sejarah Islam.

Sementara itu, saudara-saudara seperjuangan Sumayyah, terutama Bilal bin Rabah, terus disiksa oleh Quraisy tanpa henti. Biasanya, apabila matahari tepat di atas ubun-ubun dan padang pasir Mekah berubah menjadi perapian yang begitu menyengat, orang-orang Quraisy itu mulai membuka pakaian orang-orang Islam yang tertindas itu, lalu memakaikan baju besi pada mereka dan membiarkan mereka terbakar oleh sengatan matahari yang terasa semakin terik. Tidak cukup sampai di sana, orang-orang Quraisy itu mencambuk tubuh mereka sambil memaksa mereka mencaci maki Muhammad.

Adakalanya, saat siksaan terasa begitu berat dan kekuatan tubuh orang-orang Islam yang tertindas itu semakin lemah untuk menahannya, mereka mengikuti kemauan orang-orang Quraisy yang menyiksa mereka secara lahir, sementara hatinya tetap pasrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kecuali Bilal-semoga Allah meridhainya. Baginya, penderitaan itu masih terasa terlalu ringan jika dibandingkan dengan kecintaannya kepada Allah dan perjuangan di jalan-Nya.

Orang Quraisy yang paling banyak menyiksa Bilal adalah Umayyah bin Khalaf bersama para algojonya. Mereka menghantam punggung telanjang Bilal dengan cambuk, namun Bilal hanya berkata, "Ahad, Ahad ... (Allah Maha Esa)." Mereka menindih dada telanjang Bilal dengan batu besar yang panas, Bilal pun hanya berkata, "Ahad, Ahad ...." Mereka semakin meningkatkan penyiksaannya, namun Bilal tetap mengatakan, "Ahad, Ahad...."

Foto- Foto Masjid Baiturrahman....

1 komentar
Inilah tempat yang menaungi kami
tampak luar bagian belakang

tampak luar bagian kiri

tampak dalam bagian belakang

tampak dalam bagian depan..."adeem"

tampak luar bagian kanan





tampak luar bagian kanan

sekian foto-foto masjid kami.....

Numpang Pamer Foto - Foto

0 komentar
Sekilas foto-foto kegiatan Pesantren Ramadhan 1431 H
nii dia para pengurus Rismaba

BuBer (Buka Bersama) para akhwat...mmm

narsis juga euy....^_^

peserta rehat siang ^,^

mana ni makanannya panitia..! -_-"

ni peserta ikhwannya..

ni dia panitia ikhwannya....


Abu Hurairoh R.A Teraniaya (1)

0 komentar
Oleh
Ustadz Abu Asma Kholid Syamhudi


Mencela dan melecehkan para sahabat dengan penghinaan dan tuduhan ngawur merupakan cara-cara pengikut iblis dan musuh-musuh Islam. Tujuan mereka sebenarnya hanyalah berusaha mencela dan merendahkan para saksi kebenaran Islam dan hendak mencela Rasulullah dengan menyatakan beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam memiliki sahabat-sahabat yang jelek dan tidak memilih sahabat yang baik saja. Akhirnya dengan cara ini mereka ingin menghancurkan agama islam dan memadamkan cahayanya. Namun Allah tidak ingin cahaya agamaNya padam, bahkan Allah menyempurnakan cahaya agamaNya walaupun kaum kafir pengikut iblis tidak suka dan marah. Biarlah mereka mampus dengan kemarahan dan kedengkiannya.

Mereka hendak memadamkan sunnah Rasulullah dengan slogan yang tampak luarnya rahmat dan ilmiyah namun menyimpan dendam kusumat dan penipuan besar serta kepandiran. Slogan studi kritis hadits, studi ilmiyah dan kebebasan berpendapat, ini semua hanyalah semu dan fata morgana, tujuannya hanya satu menghancurkan Islam dengan segala cara. Oleh sebab itu berhati-hatilah wahai kaum muslimin dari racun yang mereka tebarkan dimana-mana untuk merusak aqidah dan syariat kita.

Diantara sahabat yang menjadi sasaran mereka adalah perawi yang paling banyak meriwayatkan hadits Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Dialah Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu. Dalam makalah singkat ini, kami berusaha mengungkap beberapa tuduhan yang dilontarkan musuh Islam kepada Abu Hurairah, yang merupakan tokoh besar dalam periwayatan hadits-hadits Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Kami berusaha membantah dan membedahnya dengan tetap memohon kemudahan dan petunjuk Allah.

Berikut beberapa tuduhan dan kecaman para musuh Islam yang dilontarkan secara zhalim atas diri Abu Huraitrah [1]
apa tuduhannya????

Abu Hurairoh R.A Teraniaya (2)

0 komentar
ABU HURAIRAH RADHIYALLAHU ANHU TERANIAYA (2)

Oleh
Ustadz Abu Asma Kholid Syamhudi


Mencela dan melecehkan para sahabat dengan penghinaan dan tuduhan ngawur merupakan cara-cara pengikut iblis dan musuh-musuh Islam. Tujuan mereka sebenarnya hanyalah berusaha mencela dan merendahkan para saksi kebenaran islam dan hendak mencela Rasululloh dengan menyatakan beliau memiliki sahabat-sahabat yang jelek dan tidak memilih sahabat yang baik saja. Akhirnya dengan cara ini mereka ingin menghancurkan agama islam dan memadamkan cahayanya. Namun Allah tidak ingin cahaya agamaNya padam, bahkan Allah menyempurnakan cahaya agamaNya walaupun kaum kafir pengikut iblis tidak suka dan marah. Biarlah mereka mampus dengan kemarahan dan kedengkiannya.

Mereka hendak memadamkan sunnah Rasululloh dengan slogan yang tanpak luarnya rahmat dan ilmiyah namun menyimpan dendam kusumat dan penipuan besar serta kepandiran. Slogan studi kritis hadits, studi ilmiyah dan kebebasan berpendapat, ini semua hanyalah semu dan fata morgana, tujuannya hanya satu menghancurkan islam dengan segala cara. Oleh sebab itu berhati-hatilah wahai kaum muslimin dari racun yang mereka tebarkan dimana-mana untuk merusak aqidah dan syariat kita.

Diantara para sahabat yang mereka serang adalah perawi hadits Nabi terbanyak Abu Hurairoh dengan melemparkan tuduhan ngawur dan kritikan tanpa dasar, namun dibungkus dengan kata-kata indah dan ilmiyah sehingga banyak menipu kaum muslimin yang belum mengenal aqidah dan syariat islam. Maka dalam makalah singkat ini kita coba mengungkap beberapa tuduhan yang dilontarkan musuh islam kepada tokoh besar kita Abu Hurairoh yang terdzolimi dengan mencoba membantah dan membedahnya dengan tetap terus memohon kepada Allah kemudahan dan petunjuknya.

Diantara tuduhan dan kecaman yang dilontarkan dengan dzolim oleh para musuh Islam adalah.

6. Mereka menyatakan: “Karena seringnya ia meriwayatkan hadits, Ummul Mukminin ‘A’isyah dan para sahabat yang utama menuduhnya sebagai berbicara tak keruan (mazzah), berbohong (kadzdzab) dan lain-lain.
Umar mengancam akan memukul dan mengasingkannya apabila ia meriwayatkan hadits. Ia sendiri mengaku tidak berani mengucapkan sebuah hadits dizaman Umar. Ummul Mukminin ‘A’isyah mengatakan bahwa ia tidak pernah mendengar Rasul bercerita seperti yang disampaikan Abu Hurairoh. ‘Ali menamakannya pembohong umat. Demikian juga tokoh-tokoh yang terdahulu.
Juga menyatakan: “Hadits-hadits yang disampaikan Abu Hurairoh, menurut Abu Muhammad bin Hazm berjumlah 5374 buah. Bila dibandingkan dengan seluruh hadits yang disampaikan oleh keempat Khulafa’ur-Rasyidin, jumlah ini sangat banyak. Abu Bakar, misalnya, menyampaikan 142 hadits (yang dimasukkan dalam Bukhori, 22), ‘Umar 537 hadits (yang dianggap shohih, 50), ‘Utsman 146 (Bukhori memasukkan 9 hadits, muslim 5), dan ‘Ali 586 hadits (yang diangap shohih 50); semuanya hanya 1411 hadits dan itu berarti Cuma 21 % dari jumlah hadits yang disampaikan Abu Hurairoh seorang diri. Dan jumlah ini hampir sama dengan jumlah ayat-ayat Al Qur’an.
Sebagai perbandingan, maka seluruh hadits yang disampaikan Abu Bakar selama 20 tahun pergaulannya dengan Rasul, hanya diperoleh Abu Hurairoh dalam 16,7 hari duduk di Shuffah setelah ia menganut Islam, ‘Umar dalam 63,1 hari, ‘Utsman dalam 17,1 hari, ‘Ali dalam 68,9 hari, Tholhah bin ‘Ubaidilah dalam 4,4 hari, Salman al-Farisi dalam 7 hari. Zubair bin al Awaam dalam 1,1 hari, ‘Abdurraohman bin ‘Auf dalam 1 hari. Dan seluruh haditsnya baru diucapkannya hampir 30 tahun sesudah Rasul Allah SAW wafat, sebagaimana pengakuannya, karena sekembalinya dari Bahrain dia tidak diperkenankan mengobral haditsnya.
apa jawabanya??

Abu Hurairoh R.A Pribadi yang Mengagumkan

0 komentar
Musuh-musuh Islam selalu mengintai dan mencari kelengahan kaum muslimin, kemudian melemparkan syubhat-syubhat untuk membuat keraguan atas kebenaran Islam. Mereka berusaha mengaburkan sejarah emas generasi sahabat, dengan mencoba mencela dan melecehkannya, khususnya para perawi hadits dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Diantaranya, yaitu perawi yang banyak meriwayatkan hadits Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Dialah Abu Hurairah. Oleh karenanya, kita perlu mengetahui sejarah kehidupannya, agar kaum muslimin memiliki hujjah, tidak terbawa arus propaganda dan provokasi musuh-musuh Islam

NAMA DAN NASABNYA
Namanya pada masa jahiliyah -menurut pendapat yang rajih- adalah Abdu Syams, sebagaimana ditetapkan Imam Bukhari, AtTirmidzi dan Al Hakim. Adapun setelah masuk Islam, namanya telah dirubah oleh Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Hal ini, dikarenakan tidak boleh memberi nama seseorang dengan nama “hamba fulan” (Abdul Fulan) atau hamba sesuatu. Yang boleh, hanya hamba Allah (Abdullah) semata, sehingga beliau diberi nama Abdullah atau Abdurrahman, namun Abdurrahman-lah yang lebih rajih.

Nama tersebut merupakan salah satu nama dari sekian nama-nama yang dimiliki Abu Hurairah. Menurut Al Hakim, nama itulah yang paling shah. Akan tetapi, Abu Ubaid berkata, bahwa nama beliau adalah Abdullah; dan Ibnu Khuzaimah terbiasa menggunakan nama tersebut.

Imam Bukhari dalam kitab Al Adab Al Mufrad mengutip dari Musa bin Ya’qub Al Juma’i yang telah bertemu dengan sahabat-sahabat setia Abu Hurairah. Bahwa sebelumnya, Abu Hurairah bernama Abdullah. Hal ini membuat Ibnu Hajar mengakui adanya kemungkinan benarnya dua nama tersebut.

Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu adalah orang Dausi –dengan difathahkan huruf “dal” dan disukunkan huruf “waw”- berasal dari Bani Daus bin ‘Adtsan. Kabilah Daus ini berasal dari Al Azd. Sedangkan Al Azd sendiri merupakan qabilah Yamaniah Qathaniyah yang terkenal silsilah nasab keturunannya terjaga sampai kakek tertinggi Al Azd bin Al Ghauts, sebagaimana telah dijelaskan oleh seorang pakar sejarah terpercaya Khalifah bin Khayyath.

Jika demikian halnya, berarti dia adalah Abu Hurairah Al Dausi Al Yamani. Imam Ad Daulabi meriwayatkan dari seorang tabi’in terkenal, Yazid bin Abu Hubaib, bahwa Abu Hurairah Ad Dausi Al Yamani merupakan sekutu Abu Bakar Ash Shiddiq.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka jelaslah kepalsuan dan kebodohan orang yang menuduh, bahwa nasab Abu Hurairah tidak dikenal (majhul). Bahkan (perlu) kami tambahkan disini dengan menyatakan, bahwa Ibnu Ishaq – pengarang kitab sirah yang terkenal ituberkomentar tentang Abu Hurairah seraya berkata, ”Abu Hurairah adalah seorang mulia. Berkedudukan tinggi dan dipercaya di kalangan Bani Daus. Bani Daus senang memilikinya.”

Pamannya bernama Sa’ad bin Abu Dzubab yang diangkat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai gubernur wilayah Daus. Pengangkatan tersebut berlangsung hingga pemerintahan Umar. Nampaknya, kalaulah Sa’ad pada masa jahiliyah bukan seorang gubernur, niscaya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak akan mengangkatnya sebagai gubernur. Orang-orang yang meneliti sikap politik Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam mengangkat gubernur atau pemimpin bagi setiap suku atau kabilah, akan mengetahui, Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam selalu antusias mengangkat orang yang pada masa jahiliyahnya menjadi pemimpin bagi kaumnya, jika masuk Islam dan faqih (ahli agama), sebagaimana pengangkatan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam terhadap sahabat yang mulia Jarir bin Abdullah Al Bajali untuk menjadi wakil bagi kaumnya. (Demikian juga) Adi bin Hatim Ath Tha’i juga diangkat sebagai pemimpin bagi kaumnya.

Abu Ubaid Al Qasim bin Salam menyatakan : Shafwan bin Isa telah menceritakan kepada kami dari Al Harits bin Abdurrahman bin Abu Dzubab dari Munir bin Abdullah dari ayahnya dari Sa’ad bin Abu Dzubab, ia berkata,”Aku mendatangi Rasulullah n . Lalu aku menyatakan diri masuk Islam. Lalu aku bertanya,’Wahai, Rasulullah. Jadikan untuk kaumku pemimpin yang akan mengambil zakat mereka yang telah masuk Islam,’ lalu Nabi menunaikan hal itu dan mengangkatku sebagai ‘amil untuk mengambil zakat mereka. Abu Bakar pun mengangkatku juga. Demikian pula Umar mengangkatku untuk melakukan tugas tersebut.”

Dalam kisah tersebut, kalau kita perhatikan, memang tidak terdapat isyarat bahwa Sa’ad sebagai paman dari Abu Hurairah. Namun isyarat tersebut terdapat pada sejarah biografi anaknya, Al Harist bin Sa’ad bin Abu Dzubab. Yaitu ketika Abu Salamah bin Abdurrahman bin Auf menjelaskan, bahwa dia adalah anak dari paman Abu Hurairah. Telah sampai kepada kita keterangan yang jelas dari Abu Salamah dengan sanad yang shahih diriwayatkan oleh Al Bukhari dan Muslim. Demikian juga Ibnu Hibban menyebutkan hal itu dalam biografinya, bahwa ia merupakan anak dari paman Abu Hurairah.

Demikianlah kemuliaan dan keutamaan yang dimiliki Abu Hurairah dari jalur pamannya seorang gubernur. Adapun dari jalur paman dari ibu; sesungguhnya ibunya (Umaimah binti Shufaih bin Al Harist dari Bani Daus) memiliki saudara bernama Sa’ad bin Shufaih, seorang pahlawan pemberani Bani Daus. Pamannya inipun telah masuk Islam. Dengan demikian, menyatulah kemuliaan Abu Hurairah dari dua arah. Dan nyatalah kebatilan pendapat orang yang menyatakan jika Abu Hurairah seorang faqir terlantar.

SEBAB KUNIYAHNYA YANG ANEH
Abu Hurairah terkenal dengan kunniyah (julukan)nya. Tentang julukannya ini, Imam Al Hakim meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, dia Radhiyallahu 'anhu berkata, “Mereka memberikan gelar dan julukan kepadaku Abu Hurairah. Penyebabnya, tidak lain karena aku pernah menggembalakan kambing untuk keluargaku. Dan saat itu kudapati anak kucing liar, lalu aku masukkan ke kantong lenganku. Ketika aku pulang kembali ke rumah, mereka mendengar suara kucing di kamarku, kemudian bertanya, ‘Suara apakah itu, wahai Abdu Syams?’ Akupun menjawab,‘Anak kucing yang kutemukan (saat menggembala kambing)’. Mereka berkata,‘Kalau begitu, engkau adalah Abu Hurairah’. Semenjak itu, julukan dan gelar itu terus melekat padaku.”

Akan tetapi Abu Hurairah berkata, ”Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam memanggilku Abu Hirin dan orang-orang memanggilku Abu Hurairah,” karenanya ia berkata, ”Kalian memanggil dan menjulukiku dengan julukan laki-laki (Abu Hirin), lebih aku sukai daripada julukan wanita (Abu Hurairah).” Disebutkan di beberapa tempat dalam Shahih Bukhari, bahwa dalam berbagai kesempatan dan peristiwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam memanggil Abu Hurairah dengan panggilan Abu Hirrin.

ciri khusus apa yang dimilikinya....??

Kaca-Kaca Masa Lalu

0 komentar
bagai pedang waktu di leherku


Di dalam Al Qur’an, banyak sekali disebutkan kisah-kisah umat terdahulu. Peristiwa masa lampau, yang terkait para Nabi, orang shalih, para pendurhaka, kondisi umat suatu bangsa dan yang lainnya. Kisah-kisah tersebut berbeda dengan kisah-kisah lainnya yang terkadang hanya bermakna hiburan, tanpa makna dan pelajaran yang bisa dipetik. Bukan sia-sia bila Allah menyebutkan kisah-kisah dalam Al Quran. Tentu ada faedah berharga yang terselip dibalik kisah-kisah yang Allah paparkan di Al Quran. Allah berfirman “Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al Quran kepadamu, dan sungguh kamu sebelum (Kami mewahyukan)  termasuk orang-orang yang belum mengetahui” (yusuf:3). Al Quran menjadikan kisah dan sejarah umat terdahulu sebagai salah satu muatan isinya, disamping masalah tauhid dan nubuwah. Kisah umat terdahulu di ungkap dalam Al Quran sebagai dokumen sejarah yang paling otentik sehingga mampu menjadi fakta berbicara pada umat di kemudian hari. Karena perkataan yang paling benar adalah yang difirmankan Allah, “dan siapakah pekartaan(nya) yang lebih benar daripada Allah.”(An Nisa’:87).
Kisah kaum ‘Ad, Tsamud, firaun, Abrahah dan kisah lain dalam Al Quran bisa bermakna pesan penting bagi umat masa kini sekaligus menjadi isyarat penegur hati bahwa pembangkangan pada perintah Allah selalu berakhir kehinanaan dan kebinasaan.

bagaimana kisah masa lalu dan masa depan

Yuk Cinta Al Quran...

0 komentar


Kecintaan pada lagu dan sang bintang tak berhenti pada saat menghadiri konser musik. Sekedar mengisi waktu luang. Karna saking cintanya, maka sampai mengingat terus di kepala. Lagu seakan menjadi dzikir harian.
Sebenarnya ADA yang LEBIH LAYAK dibanding dengan hal diatas. Itulah Al Qur’an yang merupakan kalam Allah. Ia adalah sebuah kitab suci yang merupakan firman Allah, diturunkan kepada Nabi Muhammad, aktivitas membacanya merupakan ibadah yang mendatangkan pahala. Kitab suci yang dibuka dari surat Al Fatihah dan ditutup dengan surat An Naas inilah yang layak untuk dicintai setiap orang. Why ? karena Al Qur’an berisi semua hal yang bermanfaat dan membangkitkan kebahagiaan bagi kita. Bukankah setiap kita ingin bahagia? Tentu saja, karna segala sesuatu yang kita lakukan tak jauh-jauh untuk meraih kebahagiaan. Sesuatu yang membawa kebahagiaan itulah yang paling layak dicintai. Begitu juga, Al Qur’an menunjukan jalan yang lempang bagi kehidupan kita. Orang yang mengikuti Al Qur’an pasti tak akan sesat dalam berkehidupan. Bila kita mau merenungi dan memahami Al Qur’an, maka hal itu akan membersihkan hati sekaligus mengobatinya. Ia pun akan menumpas segala keragu-raguan dan kerancuan pemikiran yang ditiupkan oleh syaitan.

BUKTI CINTA AL QUR’AN
Karna layak dicintai maka setiap muslim akan mengaku cinta pada Al Qur’an. Ngaku cinta boleh-boleh saja, tapi setiap pengakuan butuh pada pembuktian. Lantas, apa yang harus dilakukan? Yaitu bersedia untuk memahami, merenungi dan memikirkan makna-makna Al Qur’an.
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur’an? Sekiranya Al Qur’an bukan dari sisi Allah, tentu mereka sudah mendapatkan pertentangan yang banyak di dalamnya.” [An Nisa’(4):82].
Karna jauh dari Al Qur’an maka penyakit dan kotoran hati tak kunjung enyah. Penyakit tersebut terus mencengkeram mereka. Mengerikan bukan? “Di dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambah penyakit mereka, dan bagi mereka siksa yang pedih disebabkan mereka berdusta.”  [Al Baqarah(2):10].
Demikian pula, bila kita mau mentadabburi Al Qur’an maka kita akan mengetahui kewajiban-kewajiban agama yang dibebankan Allah kepada kita. Artinya, bila kita tak mau tadabbur Al Qur’an maka kita akan terus berada dalam kebodohan, “Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur’an ataukah hati mereka terkunci ?”  [Muhammad(47):24].

Sumber: majalah elfata edisi 01 vol.10, hal 88



Kami mohon maaf bila terdapat kesalahan. Jikalau ada kritik ataupun pesan dapat disampaikan pada kami.

RISMABA
(Remaja Islam Masjid Baiturrahman)